Selasa, 22 September 2009

** STATUTA BARA-NI adalah UUD PERGERAKAN BARA-NI **

STATUTA
KONSEP ORGANISASI BARA-NI
BARISAN ANAK RAKYAT-NIAS
( BARA-NI )Th. 2000


LATAR BELAKANG

Perubahan sosial dalam masyarakat akan selalu mensyaratkan adanya kekuatan yang mampu untuk mengubahnya. Kekuatan ini harus mampu menghancurkan kekuatan penindas sekaligus mempertahankan kemenangan yang dicapai dengan disiplin dan kesadaran kerakyatan. Hal ini sangat dibutuhkan agar kekuatan tersebut dapat dilembagakan dalam sebuah institusi atau wadah dengan maksud agar bisa berjalan atau terorganisir secara jelas dan sistematis sesuai dengan tujuan mulia untuk pembebasan rakyat dari ketertidasan dan penghisapan. Yang terpenting adalah kaum muda menjadi elemen perubah yang radikal dan revolusioner.

Sebagaimana yang tercatat dalam sejarah, pemuda merupakan kekuatan yang selalu berada di barisan terdepan untuk mendorong perubahan. Maka Barisan Anak Rakyat – Nias (BARA-NI) sebagai elemen sosial masyarakat Nias, harus selalu melakukan perubahan yang sangat radikal dan fundamental menggantikan struktur sosial yang lama sesuai dengan gerak progresifitas masyarakat. BARA-NI harus mempunyai kemampuan mempersatukan serta mengoorganisir kekuatan pemuda untuk melakukan perlawanan terhadap penindasan dan penghisapan yang terjadi di Pulau Nias, serta membangun kekuatan rakyat sejati yang memiliki kesadaran kritis akan ketertindasannya dan melakukan perlawanan terhadap segala bentuk penindasan dan penghisapan.

Barisan Anak Rakyat – Nias (BARA-NI) lahir dari rahim keprihatinan akan kemiskinan, pembodohan, ketertinggalan penindasan serta penghisapan yang terjadi di Nias. Keprihatinan ini berkembang menjadi sebuah solidaritas yang berwujud pada langkah perlawanan yang tak pernah mengenal kompromi. BARA-NI merupakan wadah perjuangan Anak-Anak Rakyat Nias yang terpanggil untuk melakukan perubahan di tanah kelahirannya yaitu Pulau Nias (TanĂ´ Niha). BARA-NI sebagai alat perjuangan menuju Nias Baru yang adil, damai dan sejahtera, tanpa penindasan dan penghisapan. BARA-NI sebagai gerbong pendobrak kemapanan dan ketidakadilan.

NAMA ORGANISASI
BARISAN ANAK RAKYAT – NIAS ( BARA-NI )

ARAH DAN TUJUAN BARA-NI
Menjadi sebuah kebutuhan yang sangat mendasar menyatukan seluruh kekuatan Pemuda Nias untuk kemudian menjadi sebuah organisasi yang mampu memahami berbagai persoalan yang terjadi di Pulau Nias dan sekaligus berusaha melakukan perubahan-perubahan yang signifikan yang menyentuh akar permasalahan.

Kita sadar bahwa perubahan sosial dimanapun merupakan rangkaian perjuangan kelas, sebagai elemen penyokong revolusi, maka mau tidak mau BARA-NI diharapkan mempunyai kesiapan-kesiapan untuk menghempang tindakan-tindakan reaksioner yang berusaha menyerang dan melumpuhkan kekuatan rakyat. Karena kaum penindas tidak akan secara sukarela melepaskan kekuatan ekonomi politiknya dan mereka akan menggunakan cara apapun untuk mempertahankannya termasuk dengan kekerasan senjata.
BARA-NI menjadi organ, mempersiapkan anggota dan kadernya untuk selalu siap melakukan mobilisasi massa untuk merespon keadaan politik yang terjadi. Maka dibutuhkan fleksibilitas dari organ ini dengan struktur mobilisasi yang solid dan mempunyai kepemimpinan yang tangguh agar struktur bisa berjalan.

BARA-NI bertugas untuk mengkonsolidasikan kekuatan Pemuda Nias, baik yang ada di pedesaan maupun yang berada di luar daerah (perantauan) yang mempunyai potensi untuk perlawanan. Sebagai organisasi massa, maka BARA-NI melakukan pengoorgnisiran yang meluas dalam teritorial pedesaan dan perkotaan, di Pulau Nias maupun di luar Pulau Nias. Mempersiapkan dan menggoorganisir kantong-kantong massa yang bisa dimobilisasi dalam aksi massa, melakukan pendidikan dan propaganda teori-teori progresif kepada kaum muda. Dengan melakukan pendidikan dan distribusi bacaan, maka dapat diharapkan pemuda mampu memainkan perannya sebagai kekuatan sosial yang mampu berjuang dalam situasi yang baru. Sebagai alat perngoorganisiran tentunya kita diharapkan untuk melakukan pendidikan yang sistematis unutuk membekali anggotanya menjadi alat propaganda dan pengoorgnisiran pemuda lainnya.

ASAS ORGANISASI
Cara pandang dan pedoman kita dalam menganalisa dan praktek-praktek sehari-hari, haruslah mengabdi pada kepentingan rakyat secara keseluruhan. Jadi watak dari asas ini adalah rakyat. Maka keberpihakan ini harus dimulai dari dasar organisasi yang menjadi pedoman dan panduan kita untuk membuat program sekaligus dalam menjalankan program tersebut. Hal ini bertujuan agar gerakan pemuda didorong untuk mendekatkan diri dengan perjuangan rakyat. Maka BARA-NI berasaskan : DEMOKRASI KERAKYATAN.

PRINSIP-PRINSIP DASAR ORGANISASI
Dalam menjalankan roda organisasi prinsip-prinsip yang berlaku secarta keseluruhan disetiap tingkatan dan lini organisasi. Prinsip-prinsip yang melekat di setiap anggota, pimpinan dan organ-organ didalam organisasi :
Prinsip-prinsip tersebut adalah :

1. Garis massa

Masa berarti sekolompok orang yaitu bagian dari rakyat yang telah sadar politik, sadar akan ketertindasan serta keharusan untuk melawan. Prinsip garis massa adalah prinsip yang mengatur agar organisasi tidak terjebak pada komandoisme atau kecenderungan untuk bergerak jauh meninggalkan kesadaran politik objektif massa dan situasi politik sehingga organisasi hanya bergerak berdasarkan pikiran-pikiran subjektifnya saja. Massa rakyat adalah tulang punggung dalam perjuangan demokrasi, massa rakyat yang bergerak untuk kepentingan masyarakat juga. Garis massa hanya dimiliki oleh organisasi progresif yang selalu dalam perjuangan bersama rakyat, mendengar jeritan rakyat, menganalisa, menyimpulkan kemudian memutuskan langkah dan gerak yang harus diambil organisasi untuk berjuang bersama rakyat. Maka jelaslah bagi kita bahwa garis massa merupakan perjuangan untuk kepentingan massa rakyat.

2. Displin dan demokrasi

Untuk menjalankan organisasi maka yang utama adalah kesepakatan-kesepakatan yang harus dipenuhi secara displin agar roda demokrasinya dapat berjalan dan menguatkan organisasi. Disiplin harus ditegakkan dan dijalankan oleh setiap anggota. Semua keputusan diambil dalam forum demokrasi berdasarkan musyawarah untuk mufakat atau berdasarkan suara mayoritas. Jika telah menjadi keputusan maka harus dijalankan oleh seluruh anggota walaupun suara minoritas tidak setuju namun iapun harus ikut menjalankan sampai saat ditentukan untuk meninjau ulang keputusan tersebut. Prinsip ini berguna untuk menjaga organisasi tidak terjebak dalam birokratisme dan liberalisme
3. Kolektivisme
Kolektivisme erat hubungannya dengan dengan kepemimpinan, artinya kepemipinan orgnisasi tidak bisa berdasarkan individual namun merupakan kerjasama dalam sebuah kolektif baik di tingkat paling atas maupun bawah. Bahkan setiap anggota yang bekerja di kalangan massa rakyat yang melakukan pengorganisiran hendaknya mengimplementasikan kolektivisme tersebut juga menyangkut pada persoalan sehari-hari anggota. Setiap anggota adalah bagian dari sebuah kolektif atau bahkan lebih dari satu.

4. Kepeloporan
Kepeloporan berarti selalu mengambil inisiatif, merintis atau memulai. Kepeloporan politik berarti minimal orang/ kelompok/ organisasi lain menerima dan mendukung program politik kita. Maksimal orang/ kelompok/ organisasi lain masuk dan menjadi bagian secara organisasi pada organisasi kita. Prinsip kepeloporan juga untuk menjaga agar organisasi tidak terjebak pada kecenderungan buntutisme, yaitu praktek organisasi yang bergerak berada di belakang kesadaran objektif massa dan situasi politik, sehingga keberanian massa rakyat yang harus terpimpin menjadi tidak terpimpin dan mengarah pada anarkhisme. Kepeloporan hanya dimiliki oleh sebuah organisasi yang berisikan anggota yang tertempa secara ideologi dan politik.

5. Kepentingan pribadi di bawah kepentingan orang banyak
Setiap anggota berlatih untuk menetapkan kepentingan pribadi di bawah kepantingan orang banyak atau kolektiv. Kedua kepentingan ini bisa saja berbenturan, tinggal bagaimana persoalan mengatur dan mendahulukan kepentingan kolektiv tanpa harus meniadakan kepentingan individu. Setiap anggota tunduk pada keputusan bersama. Apabila ada yang mengambil langkah sendiri maka dia harus berani mempertanggungjawabkannya pada organisasi atau kolektiv.

Langkah sendiri boleh diambil namun tidak boleh bertentangan dengan keputusan organisasi. Jika langkah yang diambil menghasilkan sesuatu yang salah maka dia harus menerima sanksi organisasi. Dan apabila langkah yang diambil ternyata benar dan menguatkan maka kolektiv harus mengevaluasi dan menjadikan langkah individual tersebut sebagai langkah bersama. Individu berhak melakukan kritik dan bertanggung jawab untuk melaksanakan evaluasi dan oto–kritik.
Organ yang lebih bawah harus tunduk kepada keputusan organyang lebih atas. Dalam periode diskusi, organ yang lebih bawah memberikan masukan berupa laporan penilaian dan evaluasi serta rekomendasi kepada organ yang lebih atas. Organ yang lebih atas menilai dan mengeluarkan rekomendasi. Setelah rekomendasi sudah berupa keputusan dan periode atau masa diskusi berakhir, maka keputusan tersebut diberikan kepada organ yang lebih bawah untuk dilaksanakan.
Organ yang lebih bawah boleh tidak sepakat dengan keputusan organ yang diatasnya tetapi harus melaksanakan keputusan sampai selesai dan dibuka lagi kesempatan diskusi untuk meninjau keputusan tersebut. Organ yang lebih bawah bisa melakukan kritik kepada organ yang diatasnya tetapi juga harus melakukan evaluasi dan oto-kritik. Organ yang lebih bawah boleh dan bisa mengambil langkah-langkah yang berbeda dengan organ yang diatasnya namun tidak boleh bertentangan dan bertanggung jawab pada organ yang lebih atas.

Organ yang lebih atas harus mengambil keputusan melalui laporan penilaian, evaluasi dan rekomendasi dari organ yang lebih bawah. Organ yang lebih atas harus bisa menerima evaluasi dan kritik dari bawah dan meneriman masukan tambahan dari organ yang lebih bawah yang bersifat mempermudah kerja/ keputusan organisasi.

6. Bekerja berdasarkan kerja/ tugas prioritas organisasi dan standar tetap organisasi
Kerja atau prioritas dan standar tetap organisasi adalah srategi dan taktik dalam berorganisasi. Organisasi perjuangan dibangun untuk memberikan arahan-arahan perjuangan politik terhadap situasi politik yang cepat berkembang. Oleh karena itu standar tetap organisasi bersifat mengabdi pada prioritas. Namun standar organisasi harus tetap ada supaya dapat merespon kebutuhan prioritas secara maksimal.
Arti standar organisasi adalah : persediaan yang harus tetap terpelihara dengan disiplin yang ketat. Sebuah organisasi memiliki standar perkembangannya berdasarkan ketetapan-ketetapan yang tertinggi yaitu Rapat Umum Organisasi. Standar mengarahkan aturan-aturan, tata tertib sampai petunjuk pelaksanaan dalam organisasi.

Yang menjadi standar tetap dalam organisasi adalah :
1. Rapat-rapat kepengurusan departemen
2. Mekanisme diskusi, laporan dan instruksi
3. Sistem, silabus dan kurikulum pendidikan
4. Sistem rekrutmen dan syarat keanggotaan
5. Sistem dan level keanggotaan
6. Tugas dan tanggung jawab anggota
7. Pengembangan organisasi

Sedangkan kerja prioritas adalah : sebuah konsentrasi kerja strategis. Kerja prioritas bersifat merespon politik yang cepat dan efisien. Untuk itu organisasi dibangun dan dipelihara.
Prioritas terdiri dari beberapa penggolongan yaitu :
1. Prioritas issue/ tuntutan
2. Prioritas geografis
3. Prioritas sektor
4. Prioritas bentuk perjuangan
5. Prioritas departemen
6. Prioritas momentum

Kerja-kerja prioritas ini seharusnya tidak boleh mengganggu standar tetap organisasi atau sebaliknya. Bahkan antara standar tetap organisasi dan kerja-kerja prioritas adalah saling berdialektis untuk saling menguatkan. Apabila kerja-kerja prioritas ini mengganggu standar tetap organisasi akan mengalami kerusakan di beberapa tempat.
Kerusakan ini akan menghambat perkembangan dan kehidupan organisasi. Apabila standar tetap organisasi menghambat atau tidak bisa melihat kerja dan tugas prioritas yang harus segera dilaksanakan maka organisasi hanya sebuah birokratik yang tidak mampu merespon kebutuhan strategis perjuangan.

7. Tugas, Tanggung Jawab dan Hak Anggota – Kader

1. Anggota

Anggota adalah bagian dari organisasi yang memiliki hak dan tanggung jawab. Terikat pada displin organisasi dan bekerja secara minimal yaitu mebayar iuran anggota, terlibat aktif dalam diskusi-diskusi serta gerakan organisasi

Tugas anggota
1. Mendaftarkan asset dan acces, untuk kemudian diserahkan kepada organisasi
2. Memberikan informasi pada organisasi
3. Menyebarluaskan visi dan misi organisasi
4. Tinggal di dalam basis dan mengkampanyekan kerja-kerja organisasi
5. Melaporkan kerja-kerja dan menjalankan intruksi organisasi
6. Melancarkan tuntutan massa rakyat dengan berbasiskan tuntuntan ekonomi dan politik

Tanggung jawab Anggota :
1. Membayar iuran anggota sebagaimana ditetapkan organisasi
2. disiplin dan patut terhadap prinsip program dan arahan organisasi
3. Menjaga nama baik organisasi

Hak anggota :
1. Mendapatkan pendidikan politik dasar
2. Mengikuti forum diskusi dan pendidikan
3. Mengikuti pertemuan pada tingkat basis

2. Kader
Kader adalah ciri anggota yang terikat pada disiplin dan kerja secara maksimal
Tugas kader:
1. Membayar iuran organisasi
2. Membina dan memberikan diskusi pendidikan pada anggota
3. Membina dan memberikan diskusi pendidikan pada massa rakyat dimana dia tinggal
4. Memimpin organisasi

Hak kader :
1. Mendapatkan buletin dan selebaran reguler
2. Mendapatkan pendidikan politik dasar
3. Mendapatkan pendidikan politik lanjutan
4. Menguti kongres diberbagai tingkatan organisasi


3. Tugas anggota dan kader organisasi ditengah-tengah massa rakyat.
Tugas minimal anggota dan kader di tengah-tengah massa rakyat adalah sebagai AGIPROP (agitasi dan propaganda), yang memprogandakan :
1. Program perjuangan organisasi
2. Keharusan rakyat untuk berjuang
3. Keharusan massa rakyat untuk berorganisasi
4. Keharusan massa rakyat untuk mendukung program perjuangan organisasi
5. Keharusan massa rakyat untuk percaya pada masa depan yang lebih baik yang ada dalam sistem kerakyatan, adil dan demokratis.

BENTUK ORGANISASI
Basis awal dari Barisan Anak Rakyat Nias (BARA-NI) adalah mahasiswa-mahasiswa yang berasal dari pulau Nias dari berbagai perguruan tinggi di Sumatera Utara. Diharapkan dengan bersatunya mahasiswa asal Nias yang berada di Sumatera Utara akan dapat menjadi pelopor dan pembela gerakan pembebasan rakyat. Karena BARA-NI merupakan organ pemuda revolusioner yang mampu memberikan kepemimpinan pada gerakan pembebasan rakyat tertindas.

Pada awal, bentuk BARA-NI harus mampu menjawab kebutuhan untuk mewadahi anak-anak rakyat menjadi gerakan pendorong terbentuknya organ-organ perjuangan rakyat dari berbagai sektor. Selain itu bentuk organisasi ini harus mampu mewadahi strategi-taktik perjuangan serta harus mampu mewadahi kerja-kerja mobilisasi, pendidikan, bacaan dan manajemen organisasi. Titik sentral adalah manajemen organisasi haruslah mampu menyediakan dana dan logistik dan mengatur agenda-agenda kerja organisasi secara sistematis, teratur dan terncana yang semuanya terarah pada kerja : pendidikan, bacaan dan mobilisasi.

Untuk dapat menjawab kebutuhan mendesak perjuangan rakyat dalam soal mekanisme kerja bentuk organisasi BARA-NI adalah bentuk persatuan, dengan mekanisme sentralisme demokratis yang mempunyai prinsip :
1. Perorangan atau individu berada di bawah organisasi. Artinya setiap perorangan harus berada di bawah kepentingan organisasi, mematuhi konstitusi, program dan keputusan organisasi tanpa pengecualian.
2. Minoritas tunduk pada mayoritas dan organ yang lebih rendah tunduk pada organ yang lebih tinggi. Di samping itu organ yang lebih tinggi harus mendengarkan aspirasi yang berbentuk assesment dan evaluasi dari organ yang lebih rendah.

Kini yang mempertegas adalah posisi-posisi di organisasi yaitu tentang struktur dan badan-badan organisasi yang nantinya dapat bekerja efektif, disiplin dan profesional.

Berdasarkan tuntutan program perjuangan dan strategi-taktik, struktur BARA-NI disusun sebagai berikut :
1. Memiliki forum tertinggi yaitu Kongres yang dilaksanakan 2 tahun sekali
2. Forum di bawah Kongres adalah Majelis Pleno
3. Di bawah Majelis Pleno yaitu Presidium/ Sekretaris Jenderal
4. Pimpinan Institusi/ Wilayah
5. Basis kerja, aktivitas kerja group

Badan-badan dibutuhkan oleh SekJend sebagai kelengkapan kerja yaitu :
1. Divisi Pendidikan dan Pengkaderan
2. Divisi Bacaan dan Dokumentasi
3. Divisi Mobilisasi dan Aksi
4. Divisi Jaringan dan Kampanye
5. Divisi Logistik dan Dana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar